NORMALISASI
Suatu
tekhnik yang menstrukturkan atau memecahkan atau mendekomposisi data dalam cara
untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.
Proses normalisai akan menghasilkan relasi yang optimal :
-
Memiliki struk record yang konsisten secara
logik
-
Memiliki struk record yang mudah untuk
dimengerti
-
Memiliki struk record yang sederhana dalam
pemeliharaan
-
Memiliki struk record yang mudah untuk
ditampilkan kembali untuk memenuhi kebutuhan pemakai
-
Minimalisasi kerangkapan data
-
Umumnya rancangan relasi dalam basis data telah
optimal,Jika memenuhi kriteria 3NF
-
Level normalisasi ditentukan berdasarkan
kriteria bentuk normal bukan jumlah
langkah dekomposisi relasi
-
Teori normalisasi dibangun menurut konsep level
normalisasi
7 Langkah Pembentukan Normalisasi :
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Merupakan kumpulan dari data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi, data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)
Menghilangkan beberapa elemen yang berulang agar menjadi suatu bernilai tunggal yang berinterigasi diantara setiap baris dan kolom pada suatu tabel.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)
Normalisai bentuk kedua telah memenuhi normalisasi bentuk pertama, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama (primary key), sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field, kunci field haruslah unik dan tetap mewakili atribut yang lain yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key secara seluruh.
5. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Bentuk yang mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
6. Bentuk Normal Keempat (4NF / Fourth Normal Form)
Relasi R adalah bentuk normal keempat dan hanya relasi tersebut termasuk BCNF dan semua tergantung multi value adalah ketergantungan fungsional.
7. Bentuk Normal Kelima (5NF / Fifth Normal Form)
Berisi PJNF (Projection Join Normal Form) dan 4NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Merupakan kumpulan dari data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi, data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)
Menghilangkan beberapa elemen yang berulang agar menjadi suatu bernilai tunggal yang berinterigasi diantara setiap baris dan kolom pada suatu tabel.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)
Normalisai bentuk kedua telah memenuhi normalisasi bentuk pertama, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama (primary key), sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field, kunci field haruslah unik dan tetap mewakili atribut yang lain yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key secara seluruh.
5. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Bentuk yang mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
6. Bentuk Normal Keempat (4NF / Fourth Normal Form)
Relasi R adalah bentuk normal keempat dan hanya relasi tersebut termasuk BCNF dan semua tergantung multi value adalah ketergantungan fungsional.
7. Bentuk Normal Kelima (5NF / Fifth Normal Form)
Berisi PJNF (Projection Join Normal Form) dan 4NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.
EFEK NORMALISASI
-
Duplikasi rinci data pada atribut FK
-
Kemungkinan tidak terpenuhinya referential
integrity
-
Inefisiensi
proses menampilkan kabel data 2 dari dalam basis data
-
Batasan penerapan pada beberapa DBMS